SUMENEP - Pertanian Tembakau di Pulau Sapudi Kabupaten Sumenep, Madura, kini mulai mencuat dan dikenal dipermukaan.
Meskipun berada di area Kepulauan Sumenep, Pulau Sapudi memiliki pemasok tembakau dengan kualitas bagus dan sudah dikenal di beberapa kalangan komunitas pencinta tembakau Indonesia.
Dilihat dari segi kualitasnya tembakau Sapudi memiliki 3 kelas, diantaranya Kelas Karpote, Kelas Jati, dan Kelas Kaladi.
Merek Karpote Class tidak kalah saing dibandingkan dengan tembakau jenis perancak yang saat ini menjadi iconik di Madura.
Bahkan, kabar yang dihimpun dari beberapa pedagang, hal itu sudah buming di kalangan pecinta tembakau.
Tembakau sapudi sudah mulai dilidik oleh para bos besar di Indonesia, termasuk juga pernah direview oleh Youtuber pecinta tembakau.
Informasi yang dihimpun dari beberapa pecinta tembakau di Sapudi, dikabarkan bahwa, ada jenis tembakau limited edition dari jenis kemloko dan tarnyak yang herganya fantastis di tingkat nasional.
"Harga tembakau Sapudi yang di anggap sebagai limited edition itu bisa mencapai Jutaan rupiah per kilogram, " Ujar salah satu Pengusaha Tembakau Muda Asal Sapudi, Feri Novianto, Senin, (21/09/2021).
Feri menjelaskan, harga tembakau yang dianggap sebagai tembakau iconik Sapudi adalah tembakau Kelas Karpote (Carpote Class), termbakau pada kelas tersebut bisa mencapai kisaran harga terendah dari 250.000 - 400.000 Rupiah per Kilogram, sedangkan harga tertinggi bisa mencapai jutaan rupiah.
Dari tiga kelas tembakau yang disebutkan, kelas kaladi menempati kelas paling bawah, dijual dengan kisaran harga 50 ribu - 55 ribu. Sementara kelas Jati, haraganya berada di kisaran 90 Ribu - 150 Ribu.
Jenis bibit tembakau di Sapudi yang berada di kelas terendah adalah jenis moris, tembakau kelas ini biasanya dikirim oleh pedagang pada pabrik alias perusahaan rokok.
"Kalau saya tidak pernah mengirim ke pabrik, karena saya hanya mengirim ke beberapa suplayer pecinta rokok linting, " katanya.
Selanjutnya, dia menerangkan bahwa jenis tembakau di Sapudi yang berada di titik harga fantastis adalah merek Karpote Class. Menurut dia, itu hanya ada di Desa Gendang Barat dan Desa Gendang Timur Kecamatan Gayam.
"Karena di dua desa itu, kualitas tanahnya mapan sehingga menjamin terhadap kualitas hasil tembakau, " ujarnya.
Sedangkan pemasok tembakau untuk merek Jati class dan Kaladi class di Kecamatan Gayam, yaitu ada di Desa Jambuir, Desa Pancor, Desa Parambanan, sedangkan untuk di Kecamatan Nonggunong yaitu Desa Sonok.
Tidak hanya itu, Pria yang akrab disapa Feri Podey itu menjelaskan, bahwa di Pulau Sapudi terdapat beberapa jenis bibit yang ditanam oleh petani tembakau, diantaranya adalah jenis Moris, Melati Tompang Alias Butabu, dan Tarnyak.
"Sementara jenis tembakau Kemloko baru masuk sekitar satu tahunan dan ditanam oleh Masyarakat Sapudi, " Imbuhnya.
Bibit tembakau jenis kemloko itu terdiri dari empat macam, yaitu kemloko satu sampai dengan kemloko empat.
"Untuk jenis kualitas yang bagus jika ditanam di Sapudi, jenis tembakau Kemloko Dua menempati posisi pertama, karena dari segi aromanya sangat terasa, " jelas Feri Podey.
Menelisik harga semua jenis bibit tembakau yang dijual di Sapudi, rata - rata hanya dipatok dengan harga 50.000 Rupiah per 1000 biji.
" Sementara untuk bibit Kemloko tidak ada di Sapudi, kami sempat mensuplay atau mendatangkan bibit tersebut dari Kabupaten Malang, " lanjutnya.
Feri menilai tembakau di Pulau Sapudi memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan dengan tembakau lainnya. Berdasarkan hasil sharing sesama pedagang tembakau di Indonesia, dia mengatakan, bahwa meskipun tembakau Sapudi hisapannya menengah ke bawah, tapi kandungan nikotinnya adalah medium.