SUMENEP - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumenep agar memberikan pelayanan terbaik dan maksimal kepada masyarakat, baik pelayanan donor darah maupun membantu pemerintah dalam urusan kemanusiaan.
Bupati Sumenep Ra Achmad Fauzi mengatakan, PMI merupakan bagian penting dalam kegiatan sosial kepada masyarakat, sehingga harus memaksimalkan pelayanan dengan sepenuh hati dalam memberikan pertolongan dan menjalankan tugas kemanusiaan.
“Kami meminta PMI mengedepankan pelayanan dengan sepenuh hati dan maksimal untuk memberikan kontribusi menyentuh masyarakat, ” kata Bupati saat peresmian Kantor PMI Kabupaten Sumenep, Selasa (30/08/2022).
Pemerintah daerah terus bersinergi bersama PMI Kabupaten Sumenep untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, salah satunya senantiasa mendukung kegiatan yang dilakukan lembaganya, termasuk memenuhi kebutuhan dalam rangka meningkatkan tugas dan fungsinya.
Baca juga:
Tony Rosyid: Anies Pemimpin, Bukan Pengecut!
|
“Yang jelas, Pemerintah Kabupaten Sumenep mendukung apa yang menjadi kebutuhan PMI Sumenep, demi melayani masyarakat, ” tuturnya.
Pada kesempatan itu, PMI Kabupaten Sumenep memberikan sertifikat bagi pendonor darah kepada mereka yang telah melakukan donor darah sebanyak 10 hingga 50 kali.
Di tempat yang sama Ketua PMI Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi mengungkapkan, sampai saat ini, pendonor yang terdaftar di PMI sebanyak 1.125 orang, yakni golongan darah A sebanyak 123 orang, golongan darah B sebanyak 440 orang, golongan darah AB sebanyak 52 orang dan golongan darah O sebanyak 510 orang.
“Kebutuhan darah di Kabupaten Sumenep masih kurang, mengingat kebutuhannya rata-rata setiap bulannya 600 kantong, ” ungkap Edy Rasiyadi yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep ini.
Untuk itulah, keberadaan kantor baru ini bisa menyadarkan masyarakat menjadi pendonor darah guna menambah ketersediaan darah di PMI, sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak kesulitan mendapatkan darah.
“Mudah-mudahan kantor baru bekas Dinas Koperasi ini memberikan manfaat untuk masyarakat Kabupaten Sumenep, ” pungkas Edy Rasiyadi. (*)