SUMENEP - Kenaikan harga BBM atau Bahan Bakar Minyak jenis Solar, Pertalite dan Pertamax pada Sabtu (03/09/2022) yang lalu memberikan dampak inflasi.
Mengantisipasi hal tersebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Sumenep melakukan kegiatan monitoring langsung ke lapangan untuk mengecek harga, ketersediaan, produksi, dan distribusi kebutuhan bahan pangan pokok termasuk barang penting lainnya, Kamis (15/09/2022).
Kepala Bagian Perekonomian Ernawan Utomo berharap agar penanganan inflasi di Kabupaten Sumenep dilakukan secara cepat dan terintegrasi sebagaimana penanganan pandemi Covid-19.
"Menghadapi tantangan tersebut, penanganan harus dilakukan secara cepat dan terintegrasi sebagaimana penanganan pandemi Covid-19 dengan tujuan utama meringankan beban masyarakat, " terangnya kepada Media Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat.
"Hari ini TPID melakukan monitoring langsung ke Pasar Anom dan Pasar Bangkal untuk mengecek harga, ketersediaan, produksi, dan distribusi kebutuhan bahan pangan pokok termasuk barang penting lainnya, " imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa berdasar informasi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep tercatat inflasi tahun kalender (Januari – Agustus) 2022 sebesar 3, 62 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) sebesar 5, 41 persen.
"Semoga kita bisa mengendalikan inflasi di Sumenep, sebagaimana arahan Bapak Presiden, " harapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pada rapat pengendalian inflasi di istana Negara pada Senin (12/9/2022) mengharapkan kepada setiap Kepala Daerah untuk bekerja sama mengendalikan inflasi di bawah 5 persen. (*)
Baca juga:
Kabupaten Kota Didorong Ikuti TPID Award
|