SUMENEP - Meskipun Desa Gayam kalah voting pada acara rapat koordinasi pemindahan pasar ternak (Sapi) Tanggal 02 Agustus 2021.
Sejumlah pedagang sapi tetap maksa untuk melanjutkan proses transaksi di Lapangan Sepandi, Dusun Gayam Desa Gayam Kecamatan Gayam Kabupaten Sumenep Madura, Rabu (04/08/2021).
Kabarnya, lokasi Pasar Sapi di Lapangan Sepandi banyak diminati oleh pedagang lokal maupun yang dari pulau jawa.
Dari hasil pantauan Media, pedagang yang melakukan transaksi disana berasal dari Desa Gayam, Kalowang, Jambuir, Tarebung, Nyamplong, bahkan sebagian ada yang dari Kecamatan Nonggunong, dan dari Pulau Sebarang (Jawa).
Berdasarkan hasil komfirmasi dengan pedagang lokal, H Muhammad mengatakan, bahwa pihaknya memilih berdagang di lapangan sepandi bukan karena digiring oleh Kepala Desa Gayam. Namun kata dia, hal itu dilakukan karena keinginan para pedagang semata.
"Ini semua memang sudah keinginan para pedagang, semenjak pasar sapi di dekat Kantor Kecamatan di tutup, sekitar 4 Minggu pedagang sudah enak transaksi disini, " ujarnya.
Selanjutnya, ia juga menjelasakan tentang alasan pedagang tidak melakuka transaksi di Pasar Kaladi Desa Pancor.
Menurut dia, banyak pedagang merasa takut karena akses jalan masuk menuju pasar kaladi cukup menghawatirkan dan sempit.
"Soalnya disana jalannya sempit, terus pada saat masuk pintu pasar jalannya tinggi, jadi beberapa pedagang khawatir takut angkutannya guling, dan sapinya takut patah, " Imbuhnya.
Tidak hanya itu, Pria asal Dusun Gayam itu juga mengaku dalam penentuan lokasi Pasar Sepandi tersebut tidak ada pengaruh dari Kepala Desa Gayam, ia menilai semuanya murni atas keinginan pedagang dan hanya meminta ijin kepada Kepala Desa.
"Ini murni permintaan pedagang, sementara kepala desa memperbolehkan untuk menggunakan lokasi tersebut, " Imbuhnya.
Selama 4 minggu pihaknya berjualan sapi di lokasi tersebut, dirinya mengaku tidak pernah ditarik biaya retribusi yang dilakukan oleh pemerintah desa.
" Tidak ada pak, kami berdagang disini selama 4 minggu belum pernah diambil karcis, gak tau kalau misalnya nanti sudah diresmikan pasar sapinya, " Pungkas pria yang mengaku sudah berdagang sapi selama 30 tahunan itu.
Merespon hal tersebut, melalui pesan selulernya, Kepala Desa Gayam, H As'ari mengatakan, bahwa saat ini pihaknya tidak bisa angkat bicara.
Sebab menurutnya, proses transaksi jual beli Sapi di Lapangan Sepandi bukan dari kehendak Pemerintah Desa Gayam.
" Itu atas kehendak mereka sendiri, jadi untuk saat ini terus terang saya tidak mau tau hal itu, biarkan mereka para pedagang sendiri yang menentukan, " tandas Kades Gayam. (qq)