Sempat Dicuri Warga, Mesin PDAM Ratusan Juta di Sapudi Ternyata Barang Titipan 'Mubadzir'

    Sempat Dicuri Warga, Mesin PDAM Ratusan Juta di Sapudi Ternyata Barang Titipan 'Mubadzir'
    Mesin Genset Merk Yanmar Bantuan Mentri PUPR pada Masyarakat Sapudi (Foti : Kiki)

    SUMENEP - Mesin Genset Merk Yanmar Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Dusun Cenlecen Desa Pancor Kecamatan Gayam (Pulau Sapudi) Sumenep, mangkrak tak difungsikan. 

    Lantaran mesin tersebut tidak digunakan,  akhirnya  membuat warga setempat mempunyai niat buruk untuk mencuri mesin tersebut. 

    Kasus pencurian mesin PDAM, terjadi pada tanggal 8 Maret 2021,  sedikitnya ada 6 orang yang sudah ditetapkan  sebagai tersangka dan diproses secara hukum. 

    Bantuan mesin PDAM di Kecamatan Gayam,  merupakan Bantuan  dari pemerintah pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). 

    Dilansir dari media lain, status  keberadaan bantuan Mesin tersebut,  sudah menjadi barang  titipan,  Mesin itu dititip oleh Mentri PUPR kepada  Unit PDAM Sapudi.

    Faktanya, Mesin titipan itu sudah mangkrak sekitar 9 tahunan, terhitung sejak pertama kali diturunkan  pada tahun 2013 hingga sekarang.

    Direktur PDAM Kabupaten Sumenep, Febmi Noerdiyansyah menceritakan, bahwa sejak awal tahun 2013 Kementrian PUPR melakukan pengeboran di Wilayah Kecamatan Gayam.

    Namun kata dia, hal itu gagal berlanjut  karena pada saat mesin di pasang,  besar volume air tidak memadai.

    "Sehingga barang - barang berupa ganset, pipa, dan rumah pompa dititipkan kepada Unit PDAM Sapudi, " terang Febmi.

    Mangkraknya Mesin tersebut,  mendapat sorotan dari Aktivis Pemuda Sapudi. Mas'udi mengatakan, pemerintah cenderung abai terhadap bantuan tersebut. 

    Sebab kata dia,  dirinya merasa geram  melihat barang milik negara dengan anggaran ratusan juta itu, namun tidak sampai satu bulan beroperasi malah  dibiarkan begitu saja. 

    "Itu anggaran tidak sedikit,  mesinnya saja taksiran harga  kurang lebih 100 jutaan,  lain dari rumah pompa,  dan pipa yang disalurkan, " jelasnya, Rabu, (01/09/2021).

    Tidak hanya itu,  Mas'udi menilai,  pihak terkait mati langkah  dalam menyikapi persoalan yang baginya dianggap ecek - ecek. 

    "Andai  pihak terkait  langsung mengambil sikap, mesin tersebut alih fungsikan ke tempat lain,  maka tidak akan  mengkrak dan dicuri oleh warga, ". tegas  pria yang juga menjabat sebagai Tim Investigasi Asosiasi Wartawan dan LSM Sapudi (AWALS) itu. 

    Lebih lanjut,  dia mengaku dirinya tidak bisa sepenuhnya  menyalahi warga yang berniat buruk mencuri mesin tersebut, maski yang mereka lakukan itu salah. 

    Karena kata dia,  mesin tersebut keberadaannya sudah tidak dirawat dan dibiarkan mengkrak mendekati 2 periode pemerintah menjabat. 

    "Kalau dihitung - hitung,  dari pertama kali  bantuan mesin itu turun,  hanya tinggal satu tahun untuk mencapai dua periode,  jadi anggaran ratusan juta itu mubadzir dibuang - buang, " imbuhnya.

    Diketahui, dari hasil pantauan tim media indonesia satu, keberadaan mesin tersebut saat ini masih digunakan sebagai Barang Bukti (BB)  kasus pencurian oleh Polres Sumenep.(qq) 

    Pencurian PDAM Mesin Sumenep
    Hasan Al Hakiki

    Hasan Al Hakiki

    Artikel Sebelumnya

    SMAN 1 Gayam Helatkan Gerakan Vaksinasi...

    Artikel Berikutnya

    Tanpa Papan Informasi, Proyek Ghaib di Gayam...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kunjungan Kerja Kepala Keuangan Kodam Iskandar Muda ke Korem 012/TU
    Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 

    Ikuti Kami